Secara bahasa, kata mega bermaksud awan sementara mendung, tetap bermaksud mendung, yaitu suatu cuaca antara hujan dan cerah. Sementara Batik sendiri bermaksud kain yang dilukis dengan menggunakan alat-lukis pakean yang disebut catuk yang berisi malem (lilin). Maka tidak mengherankan jika batik mega mendung hanya menggambarkan bentuk mega yang mendung dengan latar warna biru kehitam-hitaman.
Motif Batik Mega Mendung |
Batik mega mendung adalah salah satu batik hasil karya orang Cirebon, meskipun banyak jenis batik yang berasal dari Cirebon, akan tetapi rupanya kepopuleran batik mega mendung ini di atas dari batik-batik asal Cirebon lainnya. Dalam kepercayaan tradisional orang Cirebon, dipercayai bahwa batik mega mendung desiannya diciptakan sendiri oleh pendiri Cirebon, yaitu Pangeran Walangsung yang mempunyai nama lain Pangeran Cakrabuana. Kadang juga disebut Mbah Kuwu Cirebon.
Menurut kisahnya, pada suatu waktu Pangeran Walangsungsang berjalan-jalan di sekitaran Cirebon, dalam perjalannya itu ternyata cuaca sedang mendung. Waktu itu beliau berada di tepi sungai, ditepi sungai itu kemudian beliau dikisahkan berdiri sejenak sambil memandangi sungai yang aliranya tenang, dari sungai yang tenang itu Pangeran Cakrabuan melihat pantulan mega mendung yang indah dari air sungai, ia kemudian menyukainya. Sang Pangeran dikisahkan berlama-lama menikmati mega mendung yang dilihat dari air sungai itu.
Akibat dari rasa kagum atas keindahan mega mendung yang dilihat dari air sungai yang tenang itu, kemudian Pangeran Walangsungsang dikisahkan melukiskannya kedalam suatu kain, sehingga jadilah kemudian sebuah batik yang hingga kini dikenal sebagai batik mega mendung.
Banyak orang Cirebon yang percaya bahwa, kepopuleran dan kelanggengan batik mega mendung hingga dikenal luas dikarenakan penciptanya adalah seorang hamba Allah yang soleh, sebab memang dalam sejarahnya Pangeran Walangsungsang ini merupakan tokoh penyebar agama Islam di tanah Pasundan. Sehingga kemudian banyak yang menggap bahwa batik mega mendung Cirebon itu merupakan Karomah dari Pangeran Walangsungsang.
Meskipun batik mega mendung dalam tradisi kepercayaan orang Cirebon dipercayai diciptakan oleh Pangeran Walangsungsang akan tetapi belum ditemukan bukti-bukti yang mengarah ke arah itu. Biarpun demikian motif Mega Mendung ini sudah dikenal lama di Cirebon, terbukti banyak peninggalan arkeologis di Cirebon seperti ukiran kayu pada Keraton Cirebon yang menggunakan motif mega mendung.
0 comments:
Post a Comment