Tuesday, March 27, 2018

Pemberontakan Buyut Urang Di Cirebon

Buyut Urang adalah salah satu pahlawan asal Cirebon yang dijuluki perusuh, perampok oleh penjajah Belanda. Dinamakan Buyut urang karena beliau selalu menggunakan kata "Urang" ketika berbicara dengan lawan bicaranya. Kata "Urang"  dalam bahasa Sunda bermaksud "Aku". 

Dalam bahasa Sunda ada beberapa kata ganti tunggal yang memiliki arti "Aku" seperti kata  "Aing, dan Abdi" akan tetapi Buyut Urang ini memilih menggunakan kata "Urang" ketika berbicara, bahkan ketika berbicara menggunakan bahasa Jawa pun beliau selalu menggunakan kata "Urang". Sebab itulah orang Cirebon menamainya dengan nama Buyut Urang. Tidak ada kejelasan mengenai siapa nama aslinya. 
Menurut Naskah Mertasinga[1], Buyut Urang merupakan Keturunan Nyi Dempul  yang juga dijuluki sebagai seorang penghianat karena dahulunya Nyi Dempul ini pernah memberontak ke Kesultanan Cirebon. Hampir seluruh Naskah Cirebon berbicara jelek mengenai Buyut Urang, hal ini wajar karena pada waktu itu Buyut Urang melakukan Pemberontakan kepada pemerintah Cirebon yang sudah dikendalikan Belanda, dengan demikian tulisan-tulisan seputar beliaupun cenderung mendeskriditkan beliau. 

Buyut Urang merupakan bagian dari pejuang-pejuang yang memberontak kepada Pemerintah Lokal di Wilayah Kerajaan Cirebon dan Belanda, pemberontakan ini dilakukan bersama-sama atau sejaman dengan dengan pemberontakan Bagus Rangin. Masih menurut Naskah Mertasinga, diceritakan bahwa pada mulanya markas Buyut Urang berada di Hutan Bakung (Kapetakan), beliau memberontak disertai temanya yang bernama Buyut Supethak, perjuangan beliau didukung oleh orang-orang Kandanghaur, Junti, Ciasem, Singareja, Karawang, Tarani, Jepura, Unggi, Ponthang dan Dermayu. 

Baca Juga:
Menghadapi upaya pemberontakan yang dilakukan Buyut Urang ini, pemerintah Cirebon kemudian menyusun kekuatan untuk melakukan penumpasan terhadap Buyut Urang, pasukan Cirebon yang dipimpin oleh Patih Seminingrat, bersama pasukannya Patih Seminingrat kemudian menyerbu markas Buyut Urang di hutan Bakung, dalam penyerbuan ini seluruh pasukan Buyut Urang diceritakan mengalami kekalahan telak, hingga sebagaian dari mereka tercerai berai dan melairan diri, biarpun demikian Buyut Urang masih dapat meloloskan diri. 

Dalam babad Indramayu, juga ternyata menggambarkan mengenai tokoh Buyut Urang ini, bahkan dalam Babad Indramayu dikisahkan mengenai kewafatan dari Buyut Urang. Dikisahkan bahwa Buyut Urang bersama pengikutnya melakukan serangan ke Indramayu, dalam penyerangan tersebut, ternyata mereka dihadang oleh para jawara Cina di Celeng. Perang antara pasukan Buyut Urang dan para Jawara Cina di Celeng ternyata batal, mengingat salah satu dari orang Cina tersebut ternyata merupakan teman akrab dari salah satu anggota pasukan Buyut Urang. Merasa temannya, Jawara Cina tersebut mengingatkan Buyut Urang agar jangan melakukan serangan ke Indramayu, mengingat Indramayu sekarang telah dijaga tentara Belanda, namun rupanya nasiha temannya itu tidak digubris Buyut Urang. 

Benar saja, ketika melakukan penyerangan ke Indramayu, bala tentara pasukan Buyut Urang kemudian ditumpas oleh gabungan tentara Indramayu dan Belanda, dalam peperangan ini Buyut Urang gugur. Dan kemudian beliau dimakamkan di Desa Pemayahan Indramayu.

Referensi
[1] Lihat Naskah Mertsinga Pupuh LXXVI.01- LXXVI.11

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pemberontakan Buyut Urang Di Cirebon

0 comments:

Post a Comment