Penggung kini hanya sebuah blok di Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, kini nama penggung diabadikan sebagai nama Bandar Udara TNI AU di Cirebon. Pada abad ke 15 Penggung merupakan salah satu daerah penting diwilayah Kerajaan Cirebon. Penggung pada masa itu diperintah oleh Sunan Penggung. Seluruh Cirebon geger, ketika peristiwa kematian Sunan Penggung, mengingat kematian Sunan Penggung lain daripada yang lain, Tidak ada yang sanggup mengurus jenazah Sunan Penggung, bahkan karena terlalu susahnya mengurus jenazahnya itu, Tubagus Pasai yang waktu itu menjabat sebagai wakil Raja Cirebon terpaksa meminta bantuan Sunan Kalijaga.
Gambar Hanya Ilustrasi |
Dikisahkan, Tubagus Pasai (Fatahillah) mendengar bahwa di Cirebon Sunan Penggung meninggal. Walaupun sudah meninggal akan tetapi jenazahnya tetap berdiri dengan kedua tangannya bertolak pinggang. Mulutnya menyeringai penuh dengan kemarahan. Sementara matanya membelalak menakutkan.
Semuanya heran melihat tubuhnya yang kaku bagaikan besi, kokoh, kuat tidak dapat diangkat. Mereka ramai-ramai mencoba untuk mengangkatnya, akan tetapi rupanya mereka sia-sia saja.
Tubagus Pasai berkata “Kalau saja Sunan Kalijaga ada disini pasti beliau akan dapat memberi petunjuk, sayang sekarang beliau sedang ada di Mataram”.
Baru saja Tubagus Pasai selesai mengucapkan itu, Sunan Kalijaga udah datang dan kemudian berkata “Mengapa geranggan orang mati ini, berlakulah yang wajar-wajar saja, jangan seperti ini. Bukankah tidak baik dilihatnya”.
Selesai Sunan Kalijaga berkata demikian, kemudian Jenazah itu kembali menjadi seperti biasanya. Kedua tangannya terlipat didepan dengan mata terpejam, lalu jenazah itu disucikan dan dikuburkan di Siti Kilayu.
Baca Juga :
Demikianlah kisah kematian Sunan Penggung yang menggemparkan Kerajaan Cirebon itu, kisah tersebut dapat anda jumpai pada Naskah Mertasinga pupuh LX.14-LX.17. demikian gambar dari petikan naskah yang dimaksud:
Gambar Petikan Naskah |
0 comments:
Post a Comment